Selasa, 29 November 2011

Manusia dan Pandangan Hidup

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup bersifat kodrati, karena itu ia menentukan masa depan seseorang, untuk itu perlu dijelaskan pula arti dari pandangan hidup. Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Menurut asalnya pandangan hidup dibagi menjadi 3 yaitu :
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama,
2.      Pandangan hidup yang berupa ideologi, dan
3.      Pandangan hidup hasil renungan.
Pandangan hidup terdiri dari 4 unsur antara lain :
1. Cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
2. Kebajikan atau Kebaikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
1.      Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
2.      Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat
3.      Manusia sebagai makhluk Tuhan
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersumber dari pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri.
3. Usaha atau Perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah bentuk kerja keras untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya usaha, hidup manusia tak ada artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.
4. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinanatau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dalam meraih tujuan atau cita-cita masing-masing. Pandangan hidup ini mau tidak mau akan menjadi pedoman untuk mengantarkan mereka pada tujuan atau cita-cita tersebut. Maka yang sebaiknya dilakukan manusia adalah memikirkan, merancang, atau menentukan langkah- langkah berpandangan hidup yang baik
Jadi jika kita sudah mengenal, mengerti, menghayati, dan meyakinii pandangan hidup ini, maka selayakya disertai dengan pngabdian. Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaian, baik dalam waktu tentram lebih-lebih bilamenghadapi hambatan, tantangan, dan
sebagainya.


·          http://worldfriend.web.id/blog-friend/586-manusia-dan-pandangan-hidup-


Manusia dan Keadilan


Keadilan bisa diartikan sederhana yaitu sama rata atau pun sama banyak. Jadi apa yang bisa dilakukan oleh mahluk lain kita pasti jg bisa melakukannya. Seperti yang dikatakan  oleh para filsuf keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
MACAM-MACAM KEADILAN
 a. KEADILAN LEGAL ATAU KEADILAN MORAL
 Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (the man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal. Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk member tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.
b. KEADILAN DISTRIBUTIF
 Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
 c. KEADILAN KOMUTATIF
 Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
 d. KEJUJURAN
 Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.Sikap jujur itu perlu di pelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan lagi pula membuat luhurnya budi pekerti.
Memang terkadang manusia lupa akan tugasnya agar berlaku adil terhadap siapapun, padahal di dunia ini harus serba seimbang, adil tanpa membedakan yg satu dengan yang lain. Hak dan kewajiban yang di terima setiap manusia pun juga harus adil, jangan hanya karena memiliki kekuasaan jadi berlaku tidak adil. Di negara Indonesia ini masih banyak yang belum bisa berlaku adil, masih banyak yang terpengaruh oleh kekuasaan, kenikmatan dan sebagainya sehingga melupakan mana yang benar dan mana yang patut di salahkan. Untuk mempertahankan kejujuran, berbagai cara dan sikap yang perlu di pupuk. Namun demi sopan santun dan pendidikan, orang di perbolehkan berkata tidak jujur apabila sampai bata-batas yang di tentukan.Cara untuk bersikap adil menurut saya harus di mulai dari diri sendiri dulu bisa membedakan antara yang benar dan yang salah, kemudian jika ada sebuah masalah maka sebaiknya di lihat secara obyektif jangan subyektif.



·         http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/manusia-dan-keadilan-beserta-contoh-kasus/
·         http://sosbud.kompasiana.com/2009/11/21/nenek-nenek-pencuri-kakao-vs-koruptor/


Senin, 31 Oktober 2011

Pengertian Ilmu Budaya Dasar, Tujuan, dan Ruang Lingkupnya


Ilmu budaya dasar merupakan suatu materi pembelajaran yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang semua masalah yang dihadapi setiap manusia dalam kehidupn sehari-hari. Mengapa ilmu budaya dasar dipelajari diperguruan tinggi? Ini dkarenakan kurangnya pembelajaran kita dalam system pendidikan, baik dari tingkat menengah, maupun perguruan tinggi sekalipun. Tanpa disadari banyak penyebab-pemyebab lain yang mempengaruhinya, salah satunya adalah system pendidikan kita yang amat sangat sempit sehingga membuat manusia berpikir menjadi sempit tidak biasa berpandang luas keluar sana. Hal ini biasa menyebabkan lulusan perguruan tinggi kurang memiliki tempat yang sama untuk berpijak. Karna itu seolah-olah buta untuk bidang lain selain yang dikuasainya, oleh sebab itu ia harus ikut campur oleh bidang-bidang lain.
Inilah harapan dari ilmu budaya dasar, agar lulusan perguruan tinggi mempunyai kesamaan dalam bahan pembicaraan. Supaya dengan adanya kesamaan ini mampu membuat mahasiswa/i berfikir positif untuk membangun Negara kita pada umumnya dalam dan system pendidikan pada khususnya. Dengan adanya pelajaran ilmu budaya dasar diharapkan para lulusan perguruan tinggi memiliki latar yang luas untuk pemahaman budaya yang ada di indonesiadan di harapkan bias mendalami agar bias mengembangkan budaya kita dengan sangat kreatif yang akan ditunjukan kepada dunia bahwa negara kita memiliki kebudayaan yang beragam dan manusia yang kreatif.
Secara sederhana pengertian ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan uantuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Pemberian ilmu budaya dasar tidak lain merupakan memberi pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya dasat semata-mata hanya ingin mengembangkan kepribadian mahasiswa/I yaitu dengan memperluas wawasan pemikiran mereka serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya baik menyakut diri sendiri, alam sekitar, maupun orang lain. Dan bertujuan juga untuk memperluas pengetahuan mereka terhadap budaya yang ada di wilayah mereka bahkan Negara mereka sendiri yang beranekaragam ini.
Ruang lingkup ilmu budaya dasar merupakan ungkapan masalah manusia dan budaya yang bisa di analisis dengan menggunakan pengetahuan budaya. Baik dalam segi keahlian maupun pengetahuan budaya. Hakekat manusia yang beranekaragam terwujud dalam masing-masing jaman dan tempat. Dalam menghadapi lingkungan alam, social dan budaya, manusia hanya mengujudkan yang tidak beragam yang di ungkapkan dengan tidak seragam, yang diekspresikan dalam bentuk dan corak ungkapan, pikiran dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.


Sumber:
·         www.google.com
·         Buku ilmu budaya dasar



Manusia dan Kebudayaan



            Manusia adalah mahluk yang paling sempura yang  diciptakan oleh allah SWT. dengan kesempurnaan yang dimiliki manusia itu. Kita dituntut agar bias bermanfaat dan tidak mensia-siakan dengan apa yang telah diberikaan allah SWT. kepada kita. Dan kebudayaan bias tercipta atau terwujut oleh manusia dengan kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya yang bias berinteraksi dengan segala sesuatu yang ada di alam raya ini. Disamping itu juga manusia memiliki alat, intelegensi, intuisi, perasaan, emosi, tenaga dan perilaku. Dengan semua yang dimiliki, manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungannya antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia sedangkan manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan itu bisa dimaksudkan. Kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan juga manusia akan tetap hidup ditengah-tenah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan selalu hidup sebab manusia sebagai penggunanya.
            Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat penting bagi manusia. Hasil karya ini bias menimbulkan suatu yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Suatu kebudayaan yang diciptakan oleh setiap manusia mempunyai maksud dan tujuannya yaitu untuk mengenalkan bagaimana budaya tersebut dimata orang yang melihatnya. Dengan menganalisis pengaruh budaya terhadap seseorang, agar dapat mengetahui mengapa suatu lingkungan tertentu akan mempunyai karya yang berbeda dari lingkungan lain dan juga bias menghasilkan karya yang berbeda juga.
            Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa, dan rasa kemanusiaan oleh karena itu kebudayaan bisa mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Perkembangan itu sendiri dimaksudkan untuk kepentingan manusia itu sendiri, karena kebudayaan ini diciptakan oloh manusia dan untuk manusia juga. Kebudayaan suatu kelompok sosial juga tidak akan terhindar dari budaya kelompok lain dengan adannya kontak-kontak kebudaya lain. Suatu kelompok bias mengadopsi kebudaya kelompok lain apa bila berguna atau bisa memenuhi tuntutan yang dimiliki.
            Pekembangan zaman mendorong terjadinya perubahan disegala bidang termaksud kedalam kebudayaan. Mau tidak mau budaya yang dipakai suatu kelompok akan tergeser dengan perubahan ini. Namun disayangkan sekali  perubahan kebudayaan ini disalah artikan sebagai penyimpangan kebudayaan yang telah ada. Oleh karena itu kita harus menjaga kebudayaan yang kita punya agar bermanfaat terhadap orang yang memakainya. Dan apabila akan ada perubahan, maka perubahan itu tidak boleh melenceng dari kebudayaan yang sudah ada. Yang kurang baik diperbaiki dan juga yang sudah baik agar bias lebih baik lagi.

Sumber :
·         Posted by Bukittingginews on October 15th, 2010
·         www.google.com

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

           Sastra berdasarkan dari kata castra yang berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan tulisan yang di tulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, udangan-undangan, dan lain sebagainya. Sastra dalam arti kusus yang di gunakan dalam konteks kebudayaan adalah ekspresi gagasan dan persaan manusian. Sastra dapat di artikan sebagain bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirinnya. Secara morfologis, kesusastraan di bentuk dari dua kata yaitu su dan sastra dengan mendapatkan imbuhan ke- dan –an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat di artikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa maupun isinya. Ada tiga hal yang brkaitan dengan pengertian sastra, yaitu:
1.    Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
2.    Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
3.    Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik seperti puisi, cerpen/novel, atau tulisan.
Karya sastra pada dasarnya adalah alat Komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan kepada pembaca, dengan itu pembaca harus mampu mengapresiasikannya. Masalah sastra dan seni sangat erat kaitannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang di ulas oleh ilmu budaya dasar ada yang kaitannya dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sanagat menunjukan adanya sastra dan seni di dalamnya. Sebagai mahasiswa harus mempunyai nilai-nilai seni dalam hidup di masyarakat. Petani, pelukis, pedagang, kyai atau apapun harus mempunyai seni karena semua hal yang disebutkan tersebut tidak akan membuahkan hasil yang maksimal tanpa seni, seni yang dimaksud adalah seni dalam mewujudkan hidup. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang di sampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Kesusastraan sangat di perlukan oleh manusia karena ini peran penting untuk bagaimana seseorang menyampaikan informasi kepada orang lain. Dan kesusastraan ini juga mampu untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Dalam ilmu budaya dasar satra tidak di anjurkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sasatra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan lain sebagainya.
Sumber :                                      
·         www.google.com



Manusia dan Cinta Kasih

             Cinta dan perasaan adalah suatu kesamaan yang sangat berarti yang di alami setiap mahluk hidup terutama manusia. Ada suatu pengertian yang menerangkan bahwa dasar yang berhubungan dengan perasaan yang bias mengingatkan kita kepada seseorang yang memiliki arti khusus dalam diri atau hidup kita. Perasaan ini adalah sebuah kata “cinta”  yang pasti ada di setiap diri seorang manusia. Walaupun terkadang banyak yang tidak mengakui kehadiran sebuah cinta yang timbul dengan sendirinya. Banyak factor yang menyebabkan kehadiran sebuah cinta. Cinta itu indah bahkan ada saja tidak bias di ungkapkan dengan kata-kata bahkan hanya bias dirasakan saja.
            Manusia mempunyai akal dan pikiran oleh sebab itu setap manusia bias merasakan cinta tersebut. Dan cinta tidak datang kepada mahkluk tuhan lainnya karena hanya manusialah yang memiliki hawa nafsu. Dengan hawa nafsu tersebutlah yang memiliki hawa nafsu. Dengan hawa nafsu tersebutlah cinta akan hadir dengan sendirinya. Bisa kita contohkan misalnya malaikat yang hanya mempunyai nafsu untuk berbuat sebuah kebaikan saja, sedangkan setan hanya biasa menghasut pengikutnya agar mengikuti jalan buruknya. Kedua conton tersebut termaksud nafsu kebaikan dan keburukan.
            Cinta itu bias Nampak apabila indra penglihatan kita menyukai apa yang dilihat dan dengan yang dilihat inilah direspon kepada otak dan turunlah kehati, dan apabila hati merespon baik maka itulah cinta. Semua itu pasti ada dalam kehidupan manusia. Cinta pada dasarnya lahir dari perasaan dan akal sehat saja. Cinta bias memberikan rangsangan positif kepada setiap orang yang merasakannya. Misalnya bias membuat semangad pada diri kita yang timbul karena cinta.
Cita itu sangat positif ia bias membangunkan jiwa kita yang sedang tidak enak. Sebab dengan cinta kita kita bias menghasilkan bahkan melakukan segala sesuatu dengan sangat positif dari energy cinta tersebut. Cinta bias membuar seseorang yang lemas bias menjadi lebih samangat lagi. Dengan rasa yang kita miliki itu kita bias membuat tulisan yang indah, bahkan barisan lagu yang sangat puitis. Itulah energy yang diberikan oleh cinta kepada diri setiap manusia yang mengluarkan energy positif.
Oleh sebab itu jagalah cinta yang kita punya sekarang agar engkau bias menjadi pribadi yang bersinerzi dimata orang yang memandang mu. Dan bias membuat mu menjadi orang yang berguna denagn segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki setiap manusia. Cinta dan perasaan tidak bias dpisahkan apa bila kita menjaga smua perasaan yang telah diberikan kepada kita.


Sumber :
·         Buku ilmu budaya dasar kebudayaan
·         www.google.com
·         bukittingginews.com














Manusia dan Keindahan


Keindahan bisa diartikan dengan apa yang kita lihat pada saat itu dan menurut kita baik bisa juga disebut keindahan.keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Keindahan juga identik dengan kebeneran. Jadi keindahan adalah suatu kebenaran dan kebenaran adalah suatu keindahan. Keindahan juga bersifat universal, yaitu tidak terikat dengan selera perseorangan.waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokasi,. Siapapun orangnya maupun itu muda, tua, kecil, anak-anak, laki-laki, perempuan pasti bisa merasakan suatu keindahan yang mereka lihat. Oleh karena itu manusia dan keindahan tidak bisa dipisahkan, karena keindahan butuh pelestarian atau penjagaan oleh manusia itu sendiri karena keindahan akan punah apabila tidak ada pelestariannya. Keindahan merupakan seni yang dihasilkan secara alamiah yang bisa terlihat istimewa kepada orang yang memandangnya.
Manusia sangat butuh sekali dengan keindahan karena keindahan itu bisa membagun jiwa dan raga kita. Misalnya kita membuat halaman rumah dengan taman kecil yang penuh dengan pepohohahn, bunga-bunga dan juga rerumputan, itu bisa membuat si pemilik rumah menjadi tenang, aman, teduh, daan santai karena memiliki halaman rumah yang indah. Dan apabila kita dalam keadaan yang memiliki banyak masalah atau pekerjaan yang menumpuk dengan kiya melihat suatu keindahaan maka dengan sendirinya permasalahan akan berkurang dengan melihat keindahan itu sendiri. Sebenarnya sangat sulit bagi kita untuk mengartikan keindahan dengan secara detail. Karena keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu tidak bisa terlihat jelas apabila telah dihubungkan dengan suatu yang berwujudatau suatu karya. Dan keindahan dapat dinikmati apabila dihubungkan dengan suatu bentuk misalnya lukisan,pemandangan atau tubuh ysng molek, film dan nyayian.
Menurut The Liang Gie dalam buku “Garis Besar Estetika”, menurut asal katanya dalam bahasa inggris keidahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful” dalam bahasa perancis “beau”, sedangkan italia dan sepanyol “bello”, dari bahasa latin “bellum”. Dan ini penyebutan keindahan diberbagai Negara. Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian luas dari bangsa  yunani dulu yang didalamnya tercangkup pula kebaikan. Plato misalnya menyebutkan bahwa watak yang indah dan hukum yang indah.
Dengan ada kaitannya manusia dengan keindahan ini, bisa terlihat jelas bahwamanusia tidak bisa dilepas dengan ini semua. Oleh sebab itu jagalah keindahan semua ini baik yang buatan atau pun yang muncul secara alamiah. Karena dengan pelestarianlah keindahan itu akan bertahan lama dan akan menjadi lebih indah apabila kita menjaga dan merawatnya dengan baik. Tuhan telah memberikan segalanya kepada hambanya, baik yang kita pinta ataupun tidak. Jadi manfaatkanlah semua yang baik dan yang indah yang ada dialam semesta ini karena tidak ada yang tidak bermanfaat yang telah diberikan allah SWT. kepada hambanya.
Sumber :
·         WIKIPEDIA
·         IBNU HASYIM